Clara Febria Mooy Wisuda S1 UPH Teachers College 2021 |
Selama menjadi siswa di SKM saya dididik bukan hanya diranah kognitif, tetapi juga dididik untuk menjadi seseorang yang beriman dan berkarakter sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kehidupan berasrama yang saya jalani di SKM selama 3 tahun bukanlah perjalanan yang mudah bagi saya karena banyak kerikil bahkan batu besar yang menghantam dalam proses pendidikan itu. Peran wali asrama, guru, mentor, dan teman-teman sangatlah penting selama saya menjadi siswa di SKM karena mereka dengan setia menolong, mendorong, memperhatikan, dan memberi dukungan kepada saya agar dapat melakukan tugas dan tanggungjawab sebagai siswa.
Selanjutnya, ketika menjalani pendidikan di Teachers College (TC) selama kurang lebih 4 tahun saya juga mengalami tantangan dan rintangan yang terkadang membuat saya merasa ingin menyerah saja. Perkuliahan di TC terbilang sulit karena kita di tuntut untuk dapat menjadi calon guru Kristen yang memiliki karakter Ilahi serta berstandar internasional. Kehidupan berasrama yang saya jalani di TC tidak jauh berbeda dengan SKM tetapi disana saya bertemu dengan teman-teman yang berasal dari pulau yang berbeda dan juga suku yang berbeda. Perbedaan ini membuat saya belajar banyak hal, seperti toleransi antar suku, memahami karakter orang yang berbeda-beda, dan menjadi seseorang yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Perjalanan saya selama menempuh pendidikan di SKM dan UPH-TC merupakan perjalanan yang sangat menarik bagi saya secara pribadi. Saya melewati berbagai hal dan mengalami banyak sekali perubahan di dalam kehidupan saya pribadi. Selama tinggal di asrama saya dilatih untuk melakukan renungan firman Tuhan baik itu pribadi maupun berkelompok, hal ini membantu saya untuk dapat lebih dekat lagi dengan Tuhan dan semakin mengerti tentang rancangannya dalam kehidupan pribadi saya. Mengikut Tuhan bukanlah pekerjaan yang mudah karena kita dituntut untuk dapat terus hidup menurut kebenaran firman Tuhan saja. Oleh karena pertolongan dan kasih karunia dari Tuhan maka akhirnya saya dimampukan untuk melewati masa sekolah dan kuliah saya dan akhirnya dapat kembali lagi ke SKM untuk mengabdikan diri sebagai pendidik. Perjalanan panjang ini bukanlah perjalanan yang mudah, tanpa campur tangan Tuhan saya tidak akan mampu berdiri sampai saat ini.
Melibatkan Tuhan dalam menjalani kehidupan sehari-hari adalah keputusan paling bijak bagi orang Kristen karena tanpa pertolongan Tuhan maka manusia bukanlah siapa-siapa. Untuk itu saya mau mengajak teman-teman semua untuk dapat mengandalkan Tuhan Yesus dalam segala hal. Seperti yang tertulis dalam 1 Petrus 5:7, kita harus menyerahkan seluruh kekuatiran dan pergumulan kita kepada Tuhan karena Tuhanlah yang memelihara kehidupan seluruh umat manusia. Jangan ragu dalam mengikut Tuhan dan mempercayakan kehidupan kita kepada-Nya, karena didalam-Nya masa depan sungguh ada. Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati. Clara Febria Mooy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar