Lajunya aliran informasi seharusnya mampu meningkatkan kualitas dari suatu pendidikan. Namun dunia pendidikan zaman sekarang justru diperhadapkan dengan berbagai tantangan yang cukup besar. Lajunya perkembangan teknologi dan cepatnya informasi membawa suatu pilihan. Sebagai tenaga yang bergerak dalam dunia Pendidikan, guru seharusnya mampu mengarahkan, menuntun, dan menjadi terang bagi siswanya. Mengapa tidak? Hal ini dikarenakan adanya dua pilihan kontras dari perkembangan teknologi, memilih hal yang benar atau sebaliknya memilih hal yang salah. Semua bagai diujung jari, hanya dengan satu sentuhan, beragam informasi, berita, gambar, atau video, dengan cepat terbuka.
Jika kita mengintip dunia Pendidikan zaman sekarang banyak sekolah yang berlomba untuk menjadi yang terbaik. Mereka yang bergerak didalamnya berjuang keras untuk mengajarkan peserta didiknya agar menang dalam berbagai kompetisi. Namun apakah itu sebenarnya tujuan utama dari suatu Pendidikan? Menghasilkan siswa yang pintar Matematika, fisika, biologi, dan disiplin ilmu lainnya? Saya rasa jika itu tujuan utama dunia Pendidikan, maka sebenarnya kita sedang terjebak dalam persaingan memperebutkan nama baik. Apakah Pendidikan sekedar media atau wadah untuk mencetak generasi pintar? Apakah kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam atau luar kelas hanya sekedar kegiatan transfer ilmu? Coba kita pikirkan dan renungkan! Harus diakui bahwa sebagai guru-guru Kristen kita juga sering terjebak dalam pola tersebut. Kita lupa akan tujuan dan sasaran yang jauh lebih berharga di depan kita.
Transfer ilmu memang sudah pasti terjadi dalam dunia Pendidikan. Menghasilkan generasi pintar itu juga penting, namun bukan itu hal yang paling utama. Sebagai orang-orang yang bergerak dalam dunia Pendidikan, kita guru-guru Kristen tidak boleh lupa akan pesan yang berbunyi “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang kuperintahkan kepadamu” Jelas kita melihat sekolah sebagai ladang Tuhan yang harus digarap dengan baik. Kita mengajarkan ilmu, tetapi lebih lagi siapa sumber dari ilmu tersebut kepada peserta didik. Kita mengajarkan kebaikan dan kebenaran, tetapi lebih lagi siapa sumber kebaikan dan kebenaran tersebut. Lebih jauh lagi, Pendidikan harus bisa menjadi wadah perubahan karakter menjadi semakin serupa dengan Kristus. Harus ada transformasi / pembaharuan sikap, karakter dari peserta didik yang kita ajar dan didik. Sekolah harus mampu menjadi tempat terjadinya perubahan karakter kearah yang lebih baik. Seperti pesan Rasul Paulus yang berbunyi “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”, demikian pula kita harus mendidik siswa-siswi agar tidak terjebak arus perkembangan zaman yang kian menyeret kearah negatif. Melalui Pendidikan siswa-siswi diharapkan mampu mengenal siapa diri mereka, mengapa mereka berada di dunia ini, apa dan kemana tujuan hidup mereka.
Septianus Imran, S.Pd.,B.Ed.
Guru SMP Kristen Makedonia