Notification

×

Peran Sekolah Kristen Dalam Pembentukan Karakter Utama Anak

Senin, 22 Juni 2020 | 21.24.00 WIB Last Updated 2020-06-23T04:25:08Z

Pembentuk karakter utama anak sebenarnya adalah keluarga. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa seperti itulah kodratnya. Tetapi seiring waktu berjalan apakah bisa sekolah Kristen mengambil peranan yang lebih dominan didalam pembentukan karakter seorang anak, menjadikan dia seorang yang seperti apa, ataupun membentuk pola pikir yang bagaimana.

Sejak seorang anak dilahirkan sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk merawat, membesarkan, menafkahi, membimbing, melindungi, memberi teladan, dll, termasuk mendidik anak dalam menentukan hal maupun tindakan yang baik dan benar mengenai nilai-nilai norma kehidupan, sikap sosial terhadap lingkungan sekitar dan yang paling penting sebagai keluarga Kristen adalah pembimbingan pertumbuhan iman anak terhadap Tuhan Yesus serta ajarannya. Bisakah sekolah Kristen mengambil peranan itu semua?

Seiring pertumbuhan dan perkembangan anak, keluarga bukan lagi satu-satunya yang berperan dalam pembentukan karakter seorang anak. Faktor lain adalah sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketika seorang anak sudah memasuki usia sekolah, terutama tingkat sekolah menengah, disertai juga dengan tingkat perkembangan psikologi anak yang memasuki masa “mencari jati diri,” maka sekolah sangat berpengaruh. Baik itu tentang pengajaran dari guru-guru ataupun dari pergaulan dengan teman-teman sebaya di sekolah. Jika sekolah Kristen mampu konsisten berpegang teguh pada prinsip-prinsip kristiani di tengah perkembangan jaman bahkan tuntutan penerapan kurikulum nasional di dalam pendidikan maka sekolah Kristen mampu berperan besar dalam pembentukan karakter anak yang berbudi pekerti luhur dan menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan di dalam kehidupan sehari-hari. Jika sudah demikian maka akan lebih mudah untuk dibentuk lagi didalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Sekolah Kristen tentu saja tidak hanya fokus di dalam pencapaian prestasi akademik saja tetapi juga bertanggung jawab di dalam perkembangan bidang spritual dan karakter peserta didiknya. Inilah yang menjadi pembeda antara sekolah Kristen yang harus dimaksimalkan sehingga menjadi ciri khas yang sangat baik di mata masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut tentu saja diperlukan kesiapan antar berbagai komponen, di antaranya yaitu tenaga pengajar yang berintegritas tinggi serta berkompeten, sistem kurikulum sekolah yang bersinergi dan juga dukungan serta komunikasi dengan orang tua.

Pertimbangan selanjutnya adalah seorang anak tidak selamanya hanya menerima informasi ataupun pengajaran hanya dari sekolah saja. Meskipun sekolah Kristen memberi begitu banyak pendidikan dan pembimbingan pembentukan karakter contohnya seperti ibadah, character building, keterlibatan pelayanan, dll tetap saja keluargalah yang lebih mampu berfokus pada pembentukan karakter anak yang bersifat personal. Untuk menyiasati hal tersebut ada juga sekolah yang mempunyai prinsip “sekolahku rumahku, guruku dan temanku adalah keluargaku.” Dengan begini maka sekolah Kristen tersebut mempunyai “beban untuk menjadikan sekolah lebih dari sekedar sekolah.” Sekolah terbeban dan merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan dasar-dasar karakter anak dengan prinsip kristiani. Dengan begini maka sekolah kristen mampu berperan sebagai perpanjangan tangan dari setiap keluarga dan tentu saja saling bersinergis dan tidak sebatas hanya sebagai mitra.


Haryanus Ugot, S.P.

Guru SMP Kristen Makedonia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update