Sentralisme kekuasaan dan pembangunan yang berlangsung selama sekitar tiga puluh dua tahun mungkin sudah terhapus dan digantikan oleh otonomi daerah, namun penyakit sentralisme ternyata masih bersemayam kuat didalam proses pembangunan nasional. Hal ini membuat ketimpangan antara pedesaan dan perkotaan. Paradigma masyarakat di daerah yang masih membatasi isu pemenuhan kebutuhan dasarnya bersifatnya fisik, seperti pangan, sandang, dan papan memperparah laju pembangunan nasional. Kebutuhan akan pendidikan dianggap kebutuhan sekunder, atau bahkan tersier.
Dampak dari rendahnya tingkat pendidikan ini, berakibat stagnannya perekonomian masyarakat itu sendiri. Yayasan Misi Kita Bersama (YAMIKA), melalui pendidikan Kristiani dan kesehatan yang seutuhnya di wilayah pedesaan, melayani mereka untuk membantu pemerintah demi percepatan pembangunan nasional, hal ini ditandai dengan berdirinya Sekolah Kristen Makedonia (SKM) di Jl. MIKA Km. 14 Plasma V, Ngabang, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat.
YAMIKA atau biasa dikenal dengan nama MIKA, memahami bahwa, misi tunggal orang percaya adalah memberitakan Injil untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa oleh kuasa salib Kristus dan hidup untuk menjadi murid Yesus Kristus yang beraksi dan bersaksi bagi sesama, oleh karena itu fokus pelayanan MIKA saat ini berada di basis warga masyarakatnya mayoritas beragama Kristen. Adapun jenjang pendidikan yang ada di SKM adalah Pendidikan anak usia Dini (PAUD),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA).
Untuk membangun sistim sumber daya manusia yang mampu menjawab tantangan yang ada, SKM dilengkapi dengan asrama dan sarana pendukungnya (laboratorium, perpustakaan, dll). Melalui pendidikan Kristiani dengan kompetisi dasar membentuk pribadi yang berkarakter, kokoh dengan pola pikir yang komprehensif dalam segala aspek diharapkan dapat membangun pribadi yang memiliki pengetahuan tinggi, beriman teguh, dan berkarakter Kristen yang terpuji.