Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen Makedonia kembali mengadakan perkemahan kamis-jumat-sabtu atau yang biasa disingkat PERKAJUSA. Seperti namanya, perkemahan ini dimulai dari hari kamis, 15 November 2018 dan berakhir hari sabtu, 17 November 2018. PERKAJUSA dibuka melalui upacara yang diadakan pada kamis pagi tepat pukul 07.00 WIB oleh bapak John Wesly, S.Pd., B.Sc selaku kepala SMP Kristen Makedonia. Setelah upacara pembukaan berlangsung, kegiatan dilanjutkan dengan aktivitas membereskan barang-barang setiap regu di tenda masing-masing. Ada yang memasak untuk makan pagi dan siang, ada mencari kayu bakar, ada juga yang membereskan isi tenda, dan lain-lain.
Ada perbedaan antara pramuka ramu, rakit, dan terap dilihat dari aktivitas yang dilakukan. Pramuka ramu yang anggotanya adalah kelas tujuh (VII) dibekali dengan berbagai pengetahuan melewati seminar yang diadakan pada hari pertama. Seminar ini bertemakan disiplin dan dibawa oleh Kak Yopi dan Kak Ema sebagai pembina pramuka SMP Kristen Makedonia. Sementara itu Pramuka Ramu mengikuti seminar, Pramuka Rakit yang anggotanya adalah kelas delapan (VIII) mengikuti kegiatan lain berupa games yang diadakan di lapangan bola Sekolah Kristen Makedonia. Meskipun demikian, Pramuka Ramu maupun Rakit masih dicampur dalam beberapa regu yang berbeda.
Perbedaan sangat jelas terlihat pada Pramuka terap karena kegiatan perkemahan yang dilakukan memiliki konsep nomaden. Mereka tidak memiliki tempat tinggal atau tenda yang permanen. Sewaktu-waktu harus siap berpindah lokasi kemah serta harus mampu bertahan di tengah kondisi yang estrim sekalipun. Tentu konsep ini memiliki tujuan tersendiri yang dirancang untuk kebaikan setiap anggota terap. Pramuka terap ini sendiri didampingi oleh kakak pembina tangguh yaitu Kak Hendro dan Kak Yatno. Kegiatan perkemahan bagi pramuka terap dimulai dari samping Gedung SMP, lalu berpindah ke sisi timur waduk, dan akhirnya ke bumi perkemahan.
Untuk memastikan lulus tingkat terap, maka setiap anggota harus memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut ialah: wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan perkemahan, bisa berenang, menguasai skill tali-temali sepuluh simpul, membuat drakbar, Menara segitiga, menyambung tongkat, menguasai sandi morse, lulus tes tertulis, serta Peraturan Baris-Berbaris (PBB) pengibar bendera. Bagi anggota terap, bukan hanya pengetahuan saja yang diuji, fisik dan mental juga dipertaruhkan. Salah satu bentuk uji fisik yang diikuti ialah berjalan sejauh sebelas kilometer, yaitu dari Sekolah Kristen Makedonia ke Taman Kota Intan Ngabang. Tidak hanya itu, mental anggota terap juga telah teruji melalui kegiatan berpindah-pindah tempat tinggal dan siap dengan kondisi apapun.
Pada kenyataannya, kegiatan PERKAJUSA SMP Kristen Makedonia tidak berjalan mulus. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk, yaitu hujan yang menguyur bumi perkemahan pada waktu malam hari. Bagi pramuka ramu dan rakit hal itu tidak terlalu menjadi masalah. Akan tetapi, bagi pramuka Terap, hal tersebut merupakan tantangan besar yang harus dilewati bersama karena kendala tenda atau tempat tinggal yang apa adanya. Meskipun terkendala karena hujan, tetapi sebagian besar anggota terap berhasil sampai akhir kegiatan perkemahan.
Dengan selesainya rangkaian kegiatan PERKAJUSA, diharapkan setiap anggota dari masing-masing tingkat mampu hidup lebih disiplin di Asrama maupun Sekolah. Selain itu, bagi setiap anggota terap diharapkan mampu menjadi pribadi yang tangguh melewai berbagai tantangan di masa yang akan datang khususnya dalam menghadapi Ujian Nasional semester mendatang.
Septianus Imran, S.Pd., B.Ed.
Guru SMP Kristen Makedonia.