Akhir-akhir ini banyak sekolah didirikan dengan membawa nama “Kristen,” tetapi sedikit sekali sekolah yang berani mempertahankan integritas ajaran Kristus. Desakan masyarakat bahkan instruksi oknum pejabat dinas pendidikan seringkali membuat sekolah seakan tak berdaya, meskipun mempunyai kesempatan untuk menjadi berbeda dengan dunia ini. Roma 12: 2 mengatakan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”.
Ayat tersebut seharusnya mampu menguatkan kita dan sudah sewajarnya menjadi pegangan dalam kita melaksanakan tugas kita sebagai orang Kristen, khususnya dalam bidang pendidikan. Pada umumnya sekolah Kristen didirikan oleh Gereja atau organisasi kekristenan sebagai salah satu wujud untuk memperkenalkan Yesus kepada murid-murid sekaligus sebagai wujud pelayanan gereja dibidang sosial.
Tujuan sekolah Kristen bukanlah untuk mencari uang, sehingga dapat menunjang keuangan gereja. Mendirikan sekolah Kristen juga buka untuk mencari nama bagi gereja, supaya gereja dikenal hebat karena sekolahnya bagus dan muridnya banyak. Mendirikan sekolah Kristen haruslah didasarkan pada motivasi dan tujuan yang benar, yaitu:
Keinginan memperkenalkan Kristus (ingat amanat agung Mat. 28:19-20)
Membawa pengaruh Firman Tuhan dan kebudayaan Kekristenan untuk dibawa ke masyarakat (menjadi garam dan terang dunia) Mendidik untuk hidup dalam ketaatan Allah
Ikut berperan aktif dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya bagi daerah di mana sekolah itu didirikan.
Jadi sebuah sekolah Kristen dikatakan sebagai sekolah yang efektif jika mampu:
Menghasilkan siswa yang takut dan hormat pada Tuhan Yesus, dan dengan sikap yang takut dan hormat pada Tuhan Yesus akan menuntun mereka untuk berprestasi dibidang akademik maupun non-akademik.
Seorang yang sudah memberikan hatinya kepada pimpinan Roh Kudus, tentu akan menjadi seorang yang bertanggung jawab dan berdisiplin dalam berbagai aspek kehidupan,, seperti gaya hidup (lifestyle), cara berfikir (way of thinking), sikap hidup (attitude), dan tingkah laku (behavior). Proses pendidikan yang efektif akan mampu mengarahkan dan mendorong murid-murid kea rah perubahan di atas.
Pengajaran sekolah Kristen yang dapat mengubah hidup seorang murid kearah ketaatan dan kesempurnaan Kristus. Sekolah yang efektif dimana melalui proses pendekatan yang baik akan menolong para murid untuk mengalami perubahan sikap atau karakter yang lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yesus. Perubahan yang terjadi bukan hanya didemontrasikan di sekolah, tetapi yang lebih penting mereka mampu menunjukkan perubahan itu setelah terjun ke masyarakat.
Sekolah dimana nilai-nilai kekristenan diterapkan dalam setiap aktivitas di sekolah, dari pengambilan kebijakan oleh yayasan sampai pelaksanaan sehari-hari oleh semua civitas pendidikan di sekolah. Sekolah menyediakan kesempatan untuk terjadinya interaksi positif antara guru dengan siswa, guru dengan orang tua, dan antara orang tua dengan siswa.
Selama terjadi interaksi tersebut seharusnya terjadi transformasi nilai-nilai kekristenan baik kepada siswa maupun kepada orang tua sehingga semua memiliki pemahaman yang sama dan melangkah bersama dalam membangun dan mengaplikasikan nilai-nilai kekristenan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah Kristen diperlukan untuk membangun karakter kehidupan anak-anak agar mampu bertahan ditengah-tengah berbagai tantangan dan godaan. Dalam dunia saat ini dimana nilai-nilai kebenaran sepertinya sudah kehilangan tempat dalam kehidupan anak-anak. Anak-anak tidak lagi mendapat bimbingan yang proporsional dari orang tua, lebih banyak menghabiskan waktunya didepan layar tv dan internet yang rutin mendemonstrasikan kehidupan kekerasan, mistik, kebohongan, pertengkaran, hoax dan hal-hal pornografi.
Dalam kondisi seperti inilah sekolah Kristen perlu mengambil peranan untuk menolong generasi muda agar mampu menangkis berbagai pengaruh negatif tersebut yaitu dengan nilai-nilai kehidupan berdasarkan nilai kekristenan, seperti yang tertulis pada amsal 22 : 6 “didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu”.
John Wesly, S.Pd.,B.Sc
Kepala Sekolah SMP Kristen Makedonia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar