“Didiklah orang Muda menurut jalan yang patut baginya, maka sampai masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu”. (Amsal 22: 6)
Sebagai seorang guru, tentunya mengajar adalah tugas utama yang harus dilakukan. Banyak metode yang dilakukan oleh seorang guru saat mengajar supaya pelajaran yang disampaikan bisa diingat, dimengerti dan dipahami oleh siswa dan tentunya dengan harapan pada saat ulangan atau ujian, siswa mampu mendapatkan nilai yang baik.
Lebih dari sekedar mengajar, kitab Amsal 22: 6 ini memerintahkan supaya kita mendidik anak muda (siswa) kita menurut jalan yang patut baginya. Artinya mendidik bukan saja untuk sekedar membagi ilmu atau pelajaran untuk diingat dan dipahami tetapi menanamkan didikan nilai-nilai kebenaran Allah yang sejati yang berdampak sampai masa tua atau seumur hidupnya.
Terkadang terpikir dalam benak seorang guru: "apakah anak- anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang diajar sekarang, bisa mengingat semua didikan-didikan yang diterimanya semasa dia berada di kelas? Apakah tidak sia-sia mengajarkan mereka dari masa kecil jika mereka kelak selesai dari PAUD dan keluar dari sekolah ini?"
Amsal 22: 6 ini harusnya meneguhkan hati setiap guru sebagai pendidik untuk terus mendidik anak- anak kecil yang masih sangat muda ini. Kalimat yang bisa menjadi berkat dan membuat guru bersukacita adalah: “Maka sampai masa tuanya pun dia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu”. Ternyata didikan yang benar adalah mendidik anak sejak dari muda (dini). Dan ternyata buahnya seumur hidup.
Kita patut belajar pada filosofi hidup pohon kurma yangtumbuh di padang pasir. Ketika masih dalam keadaan biji kurma, dia ditanam atau ditimpa dengan batu. Sehingga dengan batu yang menekan kuat membuat kurma tidak mampu tumbuh ke atas melainkan ke bawah. Akarnya makin jauh ke dalam dan pada akhirnya sampai menemukan mata air yang jauh di dalam tanah. Setelah itu barulah biji kurma tumbuh ke atas dengan kuat sampai bisa mendorong batu yang menindihnya kemudian tumbuh dan berbuah. Dia tidak tergantung pada hujan atau tidak. Bahkan jika angin kencang pun datang menerpa pohonnya tetap kokoh. Sungguh sangat mengagumkan.
Inilah yang harus menjadi keyakinan kita sebagai guru, para pendidik terutama pendidik Kristiani. Nilai- nilai kebenaran, pengenalan akan Allah yang kita ajarkan sejak kecil tidak ada yang terbuang sia- sia. Marilah kita dengan penuh semangat dan ketekunan terus mendidik anak- anak kita mengenal kebenaran Kristus tanpa jemu-jemu. Karena inilah dasar yang benar. Yang akan menuntun kehidupan mereka sampai masa tuanya. Seumur hidupnya bisa hidup menghasilkan buah- buah kebenaran. Mereka bisa hidup seperti pohon kurma yang sekalipun badai menerpa, tetap kokoh karena mereka memiliki akar yang kuat yang tertancap pada air kehidupan dan mereka hidup dan menghasilkan buah dan menjadi berkat.
Tuhan Yesus memberkati.
Salam kasih:
Susi Eva Simanjuntak, S. Pd.K
Kepala paud Makedonia Plasma V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar