MEMPERSIAPKAN PEMIMPIN MASA DEPAN Model adalah istilah yang familiar untuk kita merepresentasikan orang baik yang dapat menjadi panutan dalam hidup. Namun menjadi model sendiri adalah sebuah pertandingan hidup. Sebab pada kenyataannya tidak semua orang layak menjadi model bagi orang lain. Hanya mereka yang memiliki nilai-nilai positif dalam hidupnyalah yang dapat dikelompokan sebagai model. Menjadi model adalah kata yang sangat penting untuk diperhatikan pada masa kini.
Mengingat untuk menemukan pribadi yang layak sangatlah sulit, entah itu di Eksekutif, Legislatif, maupun di kalangan Penegak Hukum. Sebagian besar penyelenggara Negara ini sudah tidak dapat lagi dipercaya, hati mereka telah buta untuk berpihak kepada masyarakat, yang terjadi adalah bagaimana mereka menguasai kekayaan yang berlimpah untuk dirinya sendiri.
Kalimat di atas dapat dibuktikan dengan rentetan peristiwa yang menimpa sejumlah pejabat Negara dan politisi Tanah Air ini. Pejabat sebagai pemimpin masyarakat semestinya memberi contoh yang baik kepada masyarakat dalam hal memimpin pembangunan Negara. Namun realita yang terjadi adalah sebaliknya, sebagian pejabat terbukti merampok kekayaan Negara, sehingga menyebabkan timbulnya banyak masalah yang menimpa masyarakat.
Sebagai anak Tuhan yang terpanggil untuk melayani ditengah-tengah masyarakat yang krisis akan kepemimpinan, secara khusus kita terpanggil untuk mempersiapkan bakal calon-calon pemimpin untuk masa yang akan datang. Mengingat proses pendidikan yang berjalan pada saat ini sangatlah buruk. Misalnya maraknya kecurangan penyelengaraan Ujian Nasional, tawuran antar pelajar, Geng motor yang beranggotakan anak-anak sekolah dan lain sebagainya. Ini satu pertanda bahwa masa depan Negara ini dalam masalah besar.
Oleh karena itu, mengembangkan pelayanan dibidang pendidikan merupakan salah satu langkah yang strategis untuk kita mempersiapkan bakal calon pemimpin yang ideal, yaitu melalui sistem pendidikan yang terukur, menjunjung tinggi integritas, kompetitif, disiplin, dan dilandasi akan iman Kristen yang benar. Karena itu kita mesti bersama-sama mengawasi, memikirkan, dan mendukung berjalannya proses pendidikan yang kita kerjakan melalui Yayasan MIKA. Dimana kita boleh bersyukur kepada Tuhan, karena Dia boleh memakai kita semua untuk dapat mengambil bagian dalam mempersiapkan pemimpin masa depan. (Yeremia)
