Pendidik kristen merupakan salah satu bentuk panggilan dan pelayanan yang dianugrahkan Tuhan kepada setiap orang percaya. Seorang guru yang mengajar karena panggilan dalam hidupnya ada misi yang harus dijalankan yaitu membawa murid-muridnya kepada kehidupan yang lebih baik secara intelektual maupun sosial. Menjadi seorang pendidik bukanlah suatu keputusan yang mudah dan gampang, apalagi jika kita masuk dalam penyelenggaraan pendidikan yang berbasis kekristenan dan berdasar pada kehidupan Alkitabiah. Sebagai pendidik Kristen kita harus melandaskan pola pengajaran dan pola kehidupan kita berdasarkan tuntunan Firman TUHAN yang melandasi pondasi kehidupan kita sebagai seorang Kristen.
Sebagai pengajar Kristen, kita harus mempunyai suatu sikap dan peran dalam memajukan dan mengembangkan pendidikan Kristen terutama yang berkaitan erat dengan sikap dalam mengambil keputusan pengajaran karena Keputusan dan tindakan yang kita ambil untuk menyelesaikan suatu masalah kehidupan berdasarkan dari kepercayaan kita akan sesuatu yang nyata. Hal ini juga berlaku bagi guru dalam menjalankan perannya. Saat guru menjalankan perannya tentulah tidak terlepas dari berbagai masalah. Satu peran guru yang paling vital adalah peran guru terhadap siswa karena komunitas utama guru dalam menjalankan tugasnya adalah di dalam kelas, yaitu dapat memberikan suatu sikap tentang sebuah keteladanan dan bisa mentransferkan berbagai ilmu pengetahuan dalam proses kegiatan pembelajaran.
Seorang guru Kristen terpanggil untuk bertumbuh ke arah pengenalan yang semakin dalam dan lengkap tentang pribadi Yesus Kristus, seperti yang tertulis dalam Kolose 2:6-7, “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh di dalam iman yang telah dijarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Ajaran Yesus selalu sederhana dan berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari dan mengajarkan untuk memiliki hubungan yang harmonis antar pribadi. Guru seringkali menghadapi harapan-harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Tidak semua siswa di dalam kelasnya berperilaku baik dan berprestasi seperti yang diharapkan. Ada juga siswa yang tergolong lambat dalam menyerap pelajaran dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain, selain itu ada juga siswa yang berperilaku buruk dan susah untuk disiplin. Hal ini menuntut kesabaran seorang guru karena proses untuk mengubah perilaku siswa membutuhkan waktu yang relatif lama. Hasil yang diharapkan seringkali tidak bisa langsung dilihat secara kasat mata. Hal inilah yang sering membuat guru mulai jenuh dan kehilangan harapan, ditambah lagi dengan pergumulan pribadi yang dihadapi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang guru Kristen dalam menghadapi hal ini ? Permasalahan yang dihadapi oleh guru ini tidaklah lepas dari natur keberdosaan siswa. Guru Kristen harus menyadari bahwa siswa-siswanya juga memiliki warisan dosa keturunan, sehingga hal-hal inilah yang membuat siswa seringkali tidak dapat memenuhi harapan guru, khususnya dalam sisi afektif. Keterbatasan siswa dalam menyerap mata pelajaran tertentu karena siswa adalah pribadi ciptaan Allah yang unik. Guru Kristen harus menyadari keunikan tersebut dan meminta hikmat kepada Allah untuk mengerti setiap keunikan siswa-siswanya. Mengandalkan Allah ketika menghadapi berbagai permasalahan dalam mengajar, merupakan sebuah langkah iman yang dilakukan oleh seorang guru Kristen.
Menjadi seorang guru bukanlah merupakan suatu hal yang dipandang sangat mudah. Akan tetapi menjadi seorang guru menjadi menyenangkan ketika mengalami kisah-kisah yang paling indah dalam mengajar dan ketika mendapatkan jalan keluar dalam suatu kekusutan mengajar dan itu merupakan sesuatu yang pasti guru harapkan. Namun jika kita ingin menjadi seorang guru yang memiliki integritas, kita harus masuk dalam kekusutan-kekusutan mengajar tersebut bukan menghindarinya dan berusaha untuk lebih mendalaminya sehingga kita dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik, selain itu juga kita akan betul-betul menyadari bahwa siswa yang kita ajar sangat membutuhkan peran kita untuk kebutuhan mereka akan ilmu pengetahuan. Seorang guru harus selalu mengajarkan apa yang dimiliki secara pribadi sehingga dapat memproyeksikan kehidupan bagi para siswanya, sehingga apa yang baik atau buruk yang diajarkan kepada siswa, itulah cerminan dari kita. Jika kita memberikan pengajaran mengenai cara hidup yang baik maka siswa pun akan mengikutinya begitu pun sebaliknya. Jadi di sini kita harus menunjukkan integritas kita sebagai seorang guru kristen yang berdasarkan Alkitab.
Integritas itu ialah segala sesuatu yang baik sesuai dengan pikiran, perbuatan dan kelakuan kita berdasarkan Alkitab. Jika kita tidak mengenal siswa kita maka kita juga tidak dapat mengenal siapa diri kita karena siswa kita merupakan cerminan dari diri kita, karena guru adalah model siswa untuk ditiru. Setiap guru kristen seharusnya memiliki integritas yang baik di dalam kelas terhadap siswanya, integritas tersebut dapat kita lihat dari cara pengajarannya dan teknik-teknik yang di kuasai dalam penanganan kelas. Setiap guru kristen memang penting memiliki integritas karena hal ini merupakan perbedaan yang dimiliki oleh guru-guru lain karena dalam pengajarannya guru kristen memiliki ciri khas tersendiri dalam mengajar khususnya mengajar sesuai dengan perintah yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Veronika Fitri Wanti Ema
Guru SMP Kristen Makedonia