Papua adalah daerah yang sangat indah, dengan kekayaan alam yang sangat luar bias, sehingga tidak heran jika wilayah ini menjadi incaran negara asing maupun para pengusaha dan pejabat korup untuk mengekploitasinya. Secara geografis wilayah Papua terdiri dari pegunungan yang masih perawan seperti di Sentani ini ada 7 lapisan gunung yang belum dikelola dengan baik. Gunung-gunung ini diperkirakan mengandung banyak bahan tambang, yang tidak diketahui oleh masyarakat Papua. Hal ini sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, dan buruknya sistem pendidikan di Papua.
Sehingga tidak heran Papua merupakan wilayah yang menjadi daya tarik khusus bagi Tranmigran. Dari waktu ke waktu pendatang dari luar Papua terus berdatangan, sekarang Penduduk lokal Papuan dan Pendatang jumlahnya sudah berimbang bahkan pada beberapa tempat jumlah pendatang sudah lebih banyak dari masyarakat lokal. Kedatangan para pendatang ini, disertai dengan penyebaran budaya, dan agama non Kristen.
Masyarakat Papua secara umum berpendidikan rendah sehingga belum siap dan belum mampu untuk mengurus masyarakatnya sendiri atau mengelola sumber daya alamnyai, maupun pemerintahan. Pendatang masuk Jayapura, ribuan setiap minggu, untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka membangun komunitas, membawa budaya baru, gaya hidup baru dan agama baru yang akhirnya membuat mabuk orang lokal Papua.
Keadaan yang paling memprihatinkan adalah banyak gedung gereja di bangun, tapi sayang jemaat yang datang tidak sesuai dengan besarnya gedung, hanya sedikit, disamping itu juga kurang pemuridan & pengajaran. Karena kurangnya pendidikan dan ketertinggalan budaya masyarakat lokal Papua hidup dalam kebodohan dan kemiskinan, tidak punya ketrampilan untuk bekerja, kurang punya daya juang untuk memperbaiki hidup. Dibandingkan pendatang mereka kalah segala-galanya dalam berbagai bidang.
Penyakit sosial lain yang meluas di antara orang Papua adalah MABUK akibat MINUMAN KERAS, ini terjadi di mana-mana. Kebodohan & Kemiskinan mendatangkan kemalasan, tak ada daya juang, hanya bisa jual tanah untuk dapat duit, seperti tanah di atas sudah milik pendatang sehingga orang lokal semakin tersisih, mulai tergeser ke pinggiran kota.
Karena itu saatnya bagi kita untuk berbuat sesuatu untuk Papua. Yaitu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia seutuhnya di Papua, melalui Pendidikan, dan kesahatan jasmani dan rohani. Dan Yayasan MIKA tahun pelajaran baru 2014/2015 akan menerima siswa baru dari Papua, guna mempersiapkan bakal calon guru di Papua. Sebagai perpanjangan tangan Yayasan MIKA untuk memajukan pendidikan di Papua. Tentu hal ini menjadi pertandingan yang sangat berat bagi kita, baik dalam dana, budaya, ekonomi, dan politik. Oleh karena itu support bapak ibu untuk memberi dorongan, semangat, penghiburan, serta doa sangat dibutuhkan.
Mari kita berkarya nyata, beriman diserai perbuatan. Menghadirkan perubahan di bumi Papua, menjadi lilin Tuhan yang menyinari perjalanan gelap saudara-saudara kita di Papua. Siapa lagi yang kita harapkan untuk menolong mereka, kalau bukan kita sendiri yang harus melakukannya. Jangan berbicara kamu tentang pelayanan, jika kamu tidak melakukan pelayanan itu. Jangan katan kamu katakan prihatin, sedih melihat kehidupan saudara kita di Papua, jika kamu tidak melakukan apa-apa bagi mereka. Yeremia