Oleh: Sugihono Subeno
(provisi)- Jaman ini terlihat semakin aneh. Generasi muda milenial salah satu dampaknya. Gejala egoisme, semaunya, tak jelas arah dan tak memiliki kepedulian, menjadi cirinya. Sedikit sekali kelompok milenial yang terlihat gagah, bertanggungjawab, siap berkorban, mau bekerja keras, memikirkan orangtuanya, berkarya bagi masyarakat luas dan berjiwa teladan. Apakah yang sebetulnya menjadi masalah? Apakah masih ada generasi muda yang menjadi Pahlawan pada Masa Kini? Bung Karno pernah mengatakan demikian, Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan Bangsamu sendiri. Situasi negara dan bangsa Indonesia yang mulai mendapatkan kemakmuran, maka yang terjadi biasanya adalah rebutan kekuasaan dan adu cepat menjarah harta bangsa. Sehingga bukan penjajah yang menjadi musuh yang kita hadapi, tetapi kemapanan dan ketidakpuasan (kalau tidak mau disebut keserakahan) diri.
Lalu bagaimana dengan jaman sekarang ini? Apakah masih ada Pahlawan? Bagaimana orang kristen memandang keadaan sekarang ini? Firman Tuhan berkata demikian, Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif (Efesus 5:15). Sekarang ini perjuangan menjadi berbeda banyak. Karena bukan mengusir penjajah, maka seharusnya bukan bedil atau bambu runcing yang menjadi senjata. Perjuangan kita adalah melawan arus jaman yang sedang menyeret manusia ke liang neraka. Oleh sebab itu, bagaimana kita menjalani kehidupan ini, yang menjadi kunci apakah kita bisa menjadi pahlawan atau tidak.
Ada 3 hal yang perlu menjadi perhatian kita agar menjadi pahlawan masa kini, Pertama, JANGAN KORUPSI. Sebagai pelajar, kita bisa tidak korupsi waktu, tidak korupsi integritas dengan menyontek, tidak korupsi uang milik sekolah atau orang lain, tidak korupsi akhlak dengan menghamburkan uang untuk gaya hidup. Jadilah teladan dalam bersikap. Kedua, JADILAH AGEN PENDAMAI. Pahlawan bukan cari ribut. Pahlawan membuat yang ribut menjadi damai. Tidak gampang menjadi pendamai, karena generasi milenial tidak peduli sekeliling dan tidak perlu sesama manusia. Egoisme yang merasuk diri, sangat merusak jiwa. Introspeksi diri sambil mengingat hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus, apakah masih erat. Pelajar perlu belajar rendah hati dan bersahabat dengan banyak orang. Menjadi pengikat yang mempersatukan teman2 di dalam kedamaian. Ketiga, BERPIKIR INOVATIF DAN TAKTIS. Menjadi pahlawan masa kini tidak lagi bisa santai2. Pergerakan teknologi yang sangat cepat tidak dapat dihindari. Membuat generasi muda harus terus berinovasi sambil berpikir serius apa yang perlu dikerjakan. Cepat, taktis dan inovatif, akan membuat generasi muda dan para pelajar menjadi pahlawan masa kini.
Mari kita menjadi generasi muda yang arif dan bijaksana. Membawa harumnya cinta kasih Kristus di kehidupan kita. Kesaksian kita yang memuliakan Allah, akan membuat orang lain menyebut kita sebagai Pahlawan Masa Kini. Bukan untuk menyombongkan diri, tetapi sudah seharusnya sebagai umat yang telah ditebus oleh Kristus yang mati di salib di bukit Golgota. Kristus lah Pahlawan yang sesungguhnya, dan kita menjadi pahlawan masa kita sebagai saksi-Nya.
Sumber: Suara Makedonia
