(Kezia Uriana Sigar-Mahasiswa Praktek STTRI Jakarta)
Bagi saya, hidup harus dinikmati, kita hanya hidup sekali, you only live once (YOLO). Tetapi ketika menjalani hidup kita akan menyadari bahwa kita tidak akan pernah puas dan kita tidak bisa memenuhi semua yang kita inginkan. Ada hal-hal dalam hidup yang membuat kita tidak dapat menikmati hidup because we cannot fulfill the idealism of our dreams. Paradoks yang membuat saya memikirkan bagaimana seharusnya saya menikmati hidup, terutama sebagai seorang anak muda Kristen. Pengkhotbah memberikan pesan yang jelas mengenai bagaimana kita harus menikmati hidup, menikmati masa muda. Pengkhotbah mengatakan dalam pasal 11:1-8 untuk memberanikan diri menghadapi hidup, kita tidak tahu apa yang akan terjadi, do it anyway. Lakukan seperti untuk Tuhan. Bagian selanjutnya dari Pengkhotbah, dia mengajak pembaca untuk menikmati masa muda, menikmati hidup. Seperti yang dinyanyikan oleh One Direction, “Live While We’re Young.” Dan saya rasa bagian paling penting dari menikmati masa muda adalah menjadi diri sendiri. Because we are what God wants us to be, we are who we are. Dan di atas semuanya, hiduplah dengan saleh. Ketika kita menikmati hidup dengan berani dan dengan sukacita, ingatlah akan Tuhan, bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat menikmati hidup. Dan kenikmatan hidup terbesar adalah ketika kita dapat berelasi secara pribadi dengan-Nya. Seperti pertanyaan pertama dari Westminster Shorter Cathecism, “What is the chief end of man?” Jawabannya adalah, “Man’s chief end is to glorify God, and to enjoy him forever.”
Saya mengetahui SKM dari buletin MIKA yang ada di kampus. Ketika saya berada di resepsionis, saya selalu menyempatkan diri untuk membaca Buletin Makedonia.
Awalnya saya melayani di SKM karena diutus oleh STTRI untuk menjalani praktek 1 tahun. Seiring berjalannya waktu, saya dapat melihat ada banyak sekali hal yang dapat saya lakukan di sini dengan apa yang saya miliki. Ada banyak hal yang dapat saya bagikan, baik pengetahuan mengenai Alkitab maupun kemampuan atau bakat saya yang dapat mengasah bakat mereka.
Melayani di SKM sangat menyenangkan. Guru-guru berkeluarga sudah seperti orang tua saya sendiri. Guru-guru yang muda sudah seperti sahabat. Siswa-siswi juga sangat menyenangkan, mereka sudah saya anggap seperti adik-adik. Melayani di sini membuat saya terus-menerus memikirkan mengenai Tuhan dan apa yang akan saya lakukan di masa depan. Mempersiapkan renungan untuk tiap ibadah membuat saya bergumul mengenai hidup dan mengasah kepekaan untuk mengenali pergumulan setiap siswa ataupun guru.
Pesan saya: embrace every moment. Nikmatilah masa-masa di asrama bersama teman-teman, jangan fokus pada apa yang kita tidak punya tetapi pada apa yang kita punya, yaitu teman-teman dan guru-guru yang mengasihi kalian. Harapan bagi SKM: semoga SKM terus memperbarui diri, menjadi Sekolah Kristen yang membawa siswa/i ke dalam pengenalan yang semakin dalam akan Kristus dan anugerah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar